Pasar Real Estat Indonesia

Pasar Properti Indonesia akan berkembang pesat

Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari krisis pandemi COVID-19. Salah satunya adalah bahwa hal itu telah sangat mengejutkan sektor real estat perumahan, dan ini dapat memiliki implikasi penting bagi stabilitas keuangan makro karena ukuran sektor yang besar.

1.Menurut Perkiraan Permintaan Perumahan 2017 yang dirilis oleh Indonesia Property Information Center (IPIC), permintaan pasar perumahan Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 2,8 persen.

Pilihan yang terjangkau memimpin masa depan Real Estate Indonesia

Pengembang bangunan apartemen sewa yang terjangkau mengalihkan fokus mereka ke segmen pasar dengan harga lebih rendah untuk melayani jutaan orang yang tidak mampu membeli rumah keluarga tunggal.

Hal ini juga meningkatkan persaingan di antara produk-produk ini, dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu dekat.

Prakiraan Pasar Real Estat Indonesia

Indonesia siap menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara, dengan lebih banyak individu dan perusahaan dari luar negeri yang ingin berinvestasi di pasar yang dinamis ini.

Semakin banyak orang asing, terutama pembeli Cina, membeli real estate di Indonesia. Anda akan menemukan apa yang mendorong tren ini dan bagaimana harga real estat Indonesia meningkat.

Survei Harga Properti Residensial terbaru yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial yang moderat pada kuartal ketiga tahun 2021, sebagaimana ditegaskan oleh a

Kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (RPPI) sebesar 2,41% (yoy). RPPI tumbuh lebih cepat pada triwulan II, yaitu sebesar 3,23% (yoy).

Insentif Pemerintah Diharapkan Dapat Mendorong Tren Perumahan Mulai Real Estat di Tanah Air

Sesuai perkiraan, konstruksi perumahan yang dimulai di Indonesia menurun hampir 10% Y-o-Y pada tahun 2021, dibandingkan dengan tahun 2020. 

Pada tahun 2020 pembangunan perumahan mengalami penurunan housing start yang lebih tajam dibandingkan tahun 2019. Penurunan terbesar terlihat pada rumah kecil, diikuti oleh rumah sedang dan besar.

Pemerintah Indonesia baru-baru ini menurunkan suku bunga utama dan telah melonggarkan pembatasan kepemilikan asing individu. Sangat menggembirakan bahwa hal itu meningkatkan rasio pinjaman terhadap nilai untuk investasi lokal dan asing di properti.

Untuk setiap pembelian apartemen di atas ambang batas Rp 2,1 juta, pemerintah Indonesia akan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai sebesar 20%.

Kebijakan pemerintah untuk mendukung pembangunan perumahan di dalam negeri akan menghasilkan lebih banyak penjualan properti, pada periode perkiraan.

Proyek Infrastruktur Pemerintah Mendorong Pertumbuhan di Sektor Real Estate Indonesia

Misalnya, jalan tol baru yang menghubungkan kawasan pemukiman dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) berdampak besar.

Tangerang, wilayah utara Jabodetabek, telah menjadi penerima manfaat terbesar dari infrastruktur baru tersebut.

Jalan di kawasan ini menghubungkan tiga jalan tol yang akan memberikan perjalanan yang lebih mulus dan tidak macet bagi para komuter saat bepergian antar kota di kawasan ini.

 

Peluang yang belum dimanfaatkan di pasar real estat Indonesia menciptakan permintaan dalam perekonomian negara.

Harga di Indonesia berada pada titik tertinggi di ibu kota, Jakarta. Jakarta adalah pusat ekonomi Indonesia.

Rata-rata harga tanah di kawasan industri di Jakarta mencapai hampir 6 juta rupiah per meter persegi, sedangkan harga rumah tapak hampir tiga kali lipat mencapai hampir 15 juta rupiah per meter persegi.

Indonesia telah sepakat untuk memindahkan ibu kotanya ke Kalimantan Timur. Jakarta adalah ibu kota Indonesia, tetapi presiden negara itu, Joko Widodo, berencana untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, yang terletak di ujung utara pulau Kalimantan.

Pasar properti di Pulau Kalimantan, tempat Kalimantan Timur berada, sejak saat itu menjadi lebih menarik dari sebelumnya.

Ada beberapa sektor yang sedikit terpengaruh oleh krisis COVID-19. Properti adalah salah satunya.

Ini adalah satu-satunya sektor ekonomi yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2020.

Perusahaan real estate terbesar di Indonesia seperti Grup Lippo, Grup Bumi Serpong, dan Grup Ciputra masih mengembangkan bisnisnya di sektor perumahan dan apartemen.

Hal ini menunjukkan bahwa permintaan properti tersebut di Indonesia masih tinggi, dan masih berpotensi untuk meningkatkan permintaan.

Namun untuk saat ini, pasar properti belum berakhir. Persediaan propertinya masih relatif rendah. Masih ada banyak ruang untuk pengembangan lebih lanjut guna memenuhi permintaan akan real estat residensial dan komersial.

Pemerintah Indonesia bekerja untuk mengurangi backlog perumahan negara dengan memperluas pasar Real Estate untuk penduduk lokal dan asing.

Mereka mengurangi tingkat bunga fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan dan meningkatkan rasio pinjaman terhadap nilai fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan.

Pemerintah juga menaikkan ambang batas pajak properti mewah. Untuk mendorong pembelian rumah di Indonesia, mereka menaikkan ambang batas pajak.

Setelah krisis COVID-19 melanda negara itu, tarif sewa rumah meningkat. Terutama untuk kota-kota besar khususnya Jakarta.

Indonesia memiliki batasan kepemilikan properti real estat asing, dan hanya warga negara yang dapat memiliki properti dan tanah di negara ini.

Ada banyak cara berbeda untuk membeli real estat, mulai dari pembelian langsung hingga perjanjian strata title.

Badan hukum seperti perseroan terbatas mengizinkan individu dan bisnis asing untuk membangun dan menggunakan properti di Indonesia hingga 60 tahun.